PKA P.M Babussalam AlFirdaus 2020

Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy (PKA) Pondok Modern Babussalam Al-Firdaus tahun ini tidak kalah menakjubkan dan mengagumkan dari tahun-tahun yang lalu dengan berbagai penampilan yang atraktif, kreatif, variatif dan dinamis. Demikianlah pernyataan para dewan guru dan para santri yang hadir saat acara PKA. Bahkan ada sebagian dari mereka yang menitikkan air mata melihat semangat dan perjuangan santri dengan sumber daya yang terbatas namun memberikan penampilan yang sangat menggugah hati. Sampai-sampai salah satu penanggung jawab PKA tahun ini ustadz Muhammad Naufal Salsabila Lubis terlihat menangis bahagia karena kesuksesan PKA tahun ini. “Babussalam Sebagai Garda Terdepan Bersatu Membina Bangsa, Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Islam Dan Memimpin Umat Masa Depan” motto PKA tahun ini menunjukkan bahwa Pondok Modern Babussalam mempunyai cita-cita mulia untuk mencetak generasi pembela agama Islam. Maka pada tahun ini siswa akhir Babussalam dinamakan dengan LEXUS generation sebagai generasi pembela dengan kepribadian peduli sesama, dermawan, tidak mementingkan diri sendiri, expresif, kreatif dan patuh terhadap kewajiban. ” Kita berharap dengan nama ini siswa akhir tahun ini menjadi generasi pembela agama yang tidak mementingkan ego masing-masing dengan tatap patuh terhadap nilai-nilai agama dan pondok” tutur Ustadzah Charismatul Hidayah pembimbing siswa akhir Babussalam Al-Firdaus. Turut hadir dalam acara yang berlangsung di lapangan Babussalam Al-Firdaus seluruh jajran guru SMK dan SMP Al-Firdaus beserta pendiri yayasan pondok modern Babussalam Al-Firdaus Abah Imam Supandi, M.Si dan Abah Toyib. Setelah ustadz Tommy Alvanso, M.Ag selaku inspektur upacara selesai meyampaikan amanat, apel tahunan dilanjutkan dengan parade barisan dan penampilan- penampilan. Diawali dengan penampilan Marching Band Gema Nada Babussalam, Indonesia menari, Maumere, Silat Nusantara diakhiri dengan penampilan Tari Masal dan dilanjutkan dengan barisan maskot PKA tahun ini oleh LEXUS generation berupa lokomotif yang mempunyai pesan “siapapun masinisnya lokomotif tidak boleh keluar dari relnya”, seperti pondok yang tidak boleh keluar dari nilai dan sistemnya. Barisan para santri terbagi menjadi beberapa barisan dimulai dengan barisan penampilan, konsulat luar jawa dan konsulat dalam jawa.