IDUL ADHA AL-FIRDAUS : Gemuruh takbir ditengah zona hitam

Babussalam- (31/7) Gema takbir berkumandang sejak hari kamis malam setelah magrib (30/7) di Pondok Babussalam Al-Firdaus dan dilanjutkan perkumpulan malam takbiran di aula Babussalam diisi dengan tausiyah dari Ustads Septa Wildana Riski salah satu mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim yang mengabdikan diri di Babussalam Al-Firdaus. Tema yang diangkat oleh Ustads Septa “Keteladanan dan Pengorbanan Nabi Ibrahim” beberapa pesan yang disampaikan :

“Dibulan ini terjadi sebuah peristiwa yang tidak terfikirkan dan tidak di inginkan terlebih oleh orang tua yang sudah lama menunggu mendapatkan anak, akan tetapi hal ini tidak berlaku ketika perintah Allah turun kepada Nabinya Nabi Ibrahim dimana beliau mendapatkan perintah sekaligus ujian untuk menyembelih anaknya sendiri yang sudah lama ditunggu kehadirannya. Karan kuatnya iman dan ketaqwaan keduanya maka mereka melaksanakan perintah Allah tidak lain hanya ini mencari ridho Allah SWT. Dan peristiwa inilah yang menjadi sejarah diperintahkannya berkurban pada idul adha”.

Pesan diatas telah Allah gambarkan dengan sekenario yang sangat indah dan telah diabadikan dalam Al-Qur’an surat As-Shafaat ayat 99-111.

“Dan Ibrahim berkata: “Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Rabbku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku. Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shalih. Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu?” Ia menjawab: “Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya di atas pelipisnya, (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami memanggilnya: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (yaitu) “Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim.” Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.” (QS. Ash-Shaaffaat: 99-111).

Perkumpulan dilanjutkan dengan Taujihat dari pengasuh Pondok Modern Babussalam Al-Firdaus Ustadz Tommy Alvanso M.Ag untuk para santri dan para ustads ustadzah dalam menyikapi malam takbiran dan idul adha pada tahun ini. Setelah selesai perkumpulan staff pengasuhan santri beserta para santri mulai sibuk menyipakan persiapan sholat idul adha dan tempat pelaksanaan kurban. Mulai dari tempat jamaah sholat ied, tempat pemotongan hewan kurban, pengulitan, penimbangan dan tak lupa tempat nyate bersama keluarga besar Babussalam Al-Firdaus. Alhamdulillah tahun ini Babussalam Al-Firdaus menyembelih 10 ekor kambing terdiri dari kurban individu para santri dan kurban individu dari masyarakat dan wali santri.

Tepat pada hari Jum’at (31/7) para santri sejak pukul 06.00 sudah siap melaksanakan sholat ied bersama dan mengisi shaf-shaf yang sudah di sediakan dilapangan Babusslam Al-Firdaus dimulai dari shaf awwal para ustadz-Ustads dan dilanjutkan shaf para santri. Sholat ied di imami langsung oleh pengasuh pondok Ustads Tommy Alvanso, M.Ag dan Khatib Ustads Faisal Ardiansyah dengan tema “Hikmah Idul adha dimasa pandemi.” Dengan pesan inti khutbah :

” Ketika hati sudah manunggaling kawulo gusti demit ora dulit setan ora doyan, layaknya Nabi Ibrahim yang di goda oleh setan untuk tidak melaksanakan perintah untuk menyembelih Nabi Ismail. Dengan iman yang kuat dan ketakwaan mereka rela berkorban demi mendapatkan ridho Allah SWT maka inilah salah satu wujud perjuangan Nabi Ibrahim demi mendapatka ridho Allah SWT. Kita sebagai generasi muda islam harus siap berjuang membela agama Allah dengan tujuan mendapatkan ridhonya. Tidak ada perjuangan tanpa pengorbanan, tidak ada pengorbanan tanpa keikhlasan, bondo bahu pikir lek perlu sak nyawane pisan.” -crd

Idul Adha Gallery